Sabtu, 27 Juni 2020

Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Bengkulu Sukses Gelar Seminar Nasional Virtual

Serius dan kompak antara Ketua Pelaksana, Host dan Moderator
Parwitobiotech.com (24/6) Untuk mengendalikan hama penyakit tanaman, petani pada umumnya lebih suka mengaplikasikan pestisida karena dianggap sangat efektif dan praktis dan cepat dalam membunuh patogen dan hama. Hal tersebut menimbulkan dampak negatif diantaranya adalah resistensi hama dan penyakit tanaman terhadap pestisida. Akibat dari penggunaan pestisida secara berlebihan juga berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah memutuskan untuk menerapkan tehnik Pengendalian Hama Terpadu dengan Inpres No 3 Tahun 1998. Konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dilakukan dengan mempertimbangkan aspek ekosistem, stabilitas, dan kesinambungan produksi sesuai dengan tuntutan praktek pertanian yang baik. PHT juga merupakan sistem pengendalian hama yang mempertimbangkan aspek dinamika populasi dan lingkungan suatu jenis hama dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai untuk menjaga agar populasi hama selalu di bawah ambang ekonomi. 


Masalah kerusakan tanaman akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) telah menjadi perhatian manusia sejak awal kegiatan budidaya tanaman. Pengendalian OPT merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan produksi pertanian yang optimal. Oleh karena itu upaya manusia untuk mengendalikan OPT merupakan salah satu bagian terpenting dalam kegiatan budidaya tanaman.

Sistem PHT yang baik akan mempengaruhi lingkungan tetap dalam kondisi sehat dan pertanian yang berkelanjutan. Penggunaan pestisida sebagai pembasmi hama maupun penyakit tanaman harus memperhatikan kondisi hama di lapangan. Pengendalian hama dilakukan jika telah mencapai batas ambang ekonomi. Dalam konsep PHT, pemakaian pestisida merupakan alternatif terakhir. Untuk mendapatkan masukan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman yang ramah lingkungan menuju pertanian berkelanjutan. Seminar yang dilaksanakan pada hari selasa dan Rabu tanggal 23-24 Juni 2020 ini mengambil tema “Tren Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Ramah Lingkungan Menuju Pertanian Berkelanjutan” yang dibuka secara resmi Dekan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ibu Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, M.S. Dalam sambutanya pihak Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Seminar Nasional yang diadakan oleh Perhimpunan Fitopatologi Indonesia, Perhimpunan Entomologi Indonesia Komda Bengkulu dan Jurusan Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu semoga kegiatan ini lancar dan sukses pungkasnya.


Tampilan peserta di aplikasi zoom


Seminar Nasional ini menghadirkan keynote speakers yang ahli di bidang perlindungan tanaman, berikut nama-nama keynote speaker :

(Institut Pertanian Bogor)

(Universitas Halu Oleo)

(Universitas Sriwijaya)

(Universitas Jenderal Soedirman)

Hari pertama pelaksanaan seminar di buka pemaparan materi oleh Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc menyampaikan tentang TREN GLOBAL DALAM PENGENDALIAN HAMA TANAMAN sedangkan sesi kedua di isi oleh Prof. Dr. Ir. H. Andi Khaeruni R., M.Si dengan penyampaian materi tentang PENGELOLAAN PENYAKIT  PADA TANAMAN PANGAN DI LAHAN SUB OPTIMAL ULTISOL MENGGUNAKAN  AGENS HAYATI BERBASIS RIZOBAKTERI sedangkan dihari kedua di isi oleh keynote speaker Prof. Dr. Ir. Siti Herlinda, M.Si dengan topik PENGENDALIAN HAYATI SERANGGA HAMA DENGAN MEMANFAATKAN  JAMUR ENTOMOPATOGEN dan sesi kedua disampaikan oleh Prof. Ir. Loekas Susanto, MS.,Ph.D dengan topik PENGENDALIAN HAYATI PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR, materi keynote speaker dapat di unduh di SINI

Panitia foto bersama setelah selesai melaksanakan tugas

Setelah penyampaian materi keynote speaker dilanjutkan dengan presentasi para pemakalah di lima  room untuk sesi seminar paralel.  Para peserta sangat antusias dan sangat ber semangat dalam mengikuti kegiatan ini. Info dari ketua pelaksana saudara Parwito, S.P., M.P menyebutkan bahwa peserta yang terdaftar kurang lebih 2800 peserta dari berbagai penjuru Nusantara sedangkan para pemakalah yang mendaftar kurang lebih 100 peserta pemakalah.


Berikut galeri kegiatan Seminar Nasional 






Bagi peserta yang belum mendapatkan Sertifikat bisa hubungi panitia di Sini 
    




0 komentar:

Posting Komentar