Parwitobiotech.com (27/1) Diambil dari laman https://www.ristekbrin.go.id/ Menristek/Kepala BRIN Umumkan Pendanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat untuk Perguruan Tinggi pendanaan tahun 2020.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari hasil Siaran Pers Kemenristek/BRIN Nomor: 17/SP/HM/BKKP/I/2020 menerangkan bahwa Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang P.S. Brodjonegoro mengumumkan pendanaan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPM) 2020. Pendanaan yang yang berasal dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) ini diberikan kepada perguruan tinggi yang sudah lolos seleksi melalui situs simlitabmas.ristekdikti.go.id.
Menristek/Kepala BRIN mendorong perguruan tinggi, termasuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk semakin banyak mendaftar proposal penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Tentunya kita berharap semakin banyaknya universitas yang terlibat dalam penelitian, kompetisi antar mereka juga semakin baik dan kompetisi yang semakin baik itulah kita harapkan perguruan tinggi secara umum juga semakin baik dan juga berkontribusi pada pembangunan nasional,” ungkap Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro saat Pengumuman Penelitian BOPTN (Simlitabmas) untuk Perguruan Tinggi Non PTNBH di Ruang Rapat Lantai 24 Gedung BPPT II, Jakarta Pusat pada Senin (27/1).
Di akhir pengumuman pendanaan penelitian dan pengabdian masyarakat, Menristek/Kepala BRIN juga mengapresiasi perguruan tinggi swasta (PTS) yang pada tahun ini secara keseluruhan mendapat proporsi pendanaan 55 persen atau 460 miliar Rupiah dari total pendanaan riset untuk perguruan tinggi selain PTNBH.
Jumlah judul proposal penelitian yang didanai juga menjadi yang tertinggi, yaitu 1.218.
“Perguruan tinggi swasta ini sudah mulai menunjukkan kiprah yang lebih aktif di dalam melakukan penelitian, jadi tidak hanya terbatas pada kegiatan pendidikan, tapi pada penelitian dan juga pengabdian masyarakat,” ungkap Menteri Bambang.
Pendanaan Penelitian
Kemenristek/BRIN menyediakan anggaran riset sebesar 1,3 triliun Rupiah pada 2020. Anggaran tersebut dibagi menjadi 385,3 miliar Rupiah yang dialokasikan untuk 3.142 proposal penelitian dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 474,1 miliar Rupiah untuk 9.106 proposal penelitian dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS). 514,3 miliar Rupiah lainnya dialokasikan untuk 3.800 proposal penelitian dari Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Proporsi pendanaan terbesar untuk penelitian bagi PTN (selain PTNBH) dan PTS diraih oleh Perguruan Tinggi Klaster Mandiri (berdasarkan Klasterisasi Perguruan Tinggi Bidang Penelitian Periode 2016-2018) dengan total dana yang dialokasikan berjumlah 337,9 miliar Rupiah. Berikut adalah sepuluh Perguruan Tinggi Klaster Mandiri penerima dana penelitian terbesar:
- Universitas Brawijaya (18,1 miliar Rupiah untuk 133 judul penelitian)
- Universitas Andalas (15 miliar Rupiah untuk 164 judul penelitian)
- Universitas Sebelas Maret (13,5 miliar Rupiah untuk 122 judul penelitian)
- Universitas Bina Nusantara (12,7 miliar Rupiah untuk 78 judul penelitian)
- Universitas Syiah Kuala (12,6 miliar Rupiah untuk 108 judul penelitian)
- Universitas Negeri Jakarta (12,4 miliar Rupiah untuk 82 judul penelitian)
- Universitas Riau (12 miliar Rupiah untuk 106 judul penelitian)
- Universitas Mataram (11,6 miliar Rupiah untuk 73 judul penelitian)
- Universitas Negeri Semarang (11 miliar Rupiah untuk 89 judul penelitian)
- Universitas Negeri Yogyakarta (10,9 miliar Rupiah untuk 142 judul penelitian)
Proporsi pendanaan terbesar kedua untuk penelitian bagi PTN (selain PTNBH) dan PTS diraih oleh Perguruan Tinggi Klaster Utama dengan total dana yang dialokasikan berjumlah 267,9 miliar Rupiah. Berikut adalah sepuluh Perguruan Tinggi Klaster Utama penerima dana penelitian terbesar:
- Universitas Negeri Makassar (10,5 miliar Rupiah untuk 85 judul penelitian)
- Institut Teknologi Nasional Malang (6,5 miliar Rupiah untuk 38 judul penelitian)
- Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (5,7 miliar Rupiah untuk 31 judul penelitian)
- Universitas Pendidikan Ganesha (5,7 miliar Rupiah untuk 34 judul penelitian)
- Universitas Negeri Manado (5,6 miliar Rupiah untuk 33 judul penelitian)
- Universitas Katolik Soegijapranata (5,3 miliar Rupiah untuk 33 judul penelitian)
- Universitas Tadulako (5,1 miliar Rupiah untuk 35 judul penelitian)
- Universitas Ahmad Dahlan (5,1 miliar Rupiah untuk 57 judul penelitian)
- Univesitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (5,1 miliar Rupiah untuk 30 judul penelitian)
- Universitas PGRI Semarang (4,9 miliar Rupiah untuk 28 judul penelitian)
Proporsi pendanaan terbesar ketiga untuk penelitian bagi PTN (selain PTNBH) dan PTS diraih oleh Perguruan Tinggi Klaster Madya dengan total dana yang dialokasikan berjumlah 158,2 miliar Rupiah. Berikut adalah sepuluh Perguruan Tinggi Klaster Madya penerima dana penelitian terbesar:
- Universitas Merdeka Malang (7,3 miliar Rupiah untuk 44 judul penelitian)
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (5,2 miliar Rupiah untuk 30 judul penelitian)
- Universitas Pembangunan Panca Budi (3,5 miliar Rupiah untuk 34 judul penelitian)
- Universitas Bakrie (3,1 miliar Rupiah untuk 19 judul penelitian)
- Universitas Papua (3 miliar Rupiah untuk 15 judul penelitian)
- Politeknik Negeri Manado (2,7 miliar Rupiah untuk 17 judul penelitian)
- Universitas Prima Indonesia (2,3 miliar Rupiah untuk 76 judul penelitian)
- Universitas Bung Hatta (2,1 miliar Rupiah untuk 15 judul penelitian)
- Politeknik Negeri Lhoksumawe (1,8 miliar Rupiah untuk 10 judul penelitian)
- Universitas Bosowa (1,8 miliar Rupiah untuk 31 judul penelitian)
Proporsi pendanaan penelitian bagi Perguruan Tinggi Klaster Binaan mencapai 95,3 miliar Rupiah. Berikut adalah sepuluh Perguruan Tinggi Klaster Binaan penerima dana penelitian terbesar:
- Universitas Fajar (1,1 miliar Rupiah untuk 25 judul penelitian)
- Universitas Iqra Buru (1 miliar Rupiah untuk 42 judul penelitian)
- Universitas Megarezky (1 miliar Rupiah untuk 44 judul penelitian)
- Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (972 juta Rupiah untuk 31 judul penelitian)
- Universitas Perjuangan Tasikmalaya (952 juta Rupiah untuk 21 judul penelitian)
- Universitas Ichsan Gorontalo (947 juta Rupiah untuk 38 judul penelitian)
- Universitas Teknologi Yogyakarta (934 juta Rupiah untuk 38 judul penelitian)
- Universitas Al Asyariah Mandar (926 juta Rupiah untuk 30 judul penelitian)
- STKIP Bina Bangsa Meulaboh (877 juta Rupiah untuk 9 judul penelitian)
- Universitas Muhammadiyah Bengkulu (723 juta Rupiah untuk 23 judul penelitian)
Pendanaan Pengabdian Kepada Masyarakat
Untuk tahun 2020, Kemenristek/BRIN mengalokasikan pendanaan untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat berjumlah total 89,7 miliar Rupiah. Berikut adalah lima belas perguruan tinggi dengan proposal terbanyak untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didanai Kemenristek/BRIN:
- Universitas Bosowa (29 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 3,4 miliar Rupiah)
- Universitas Tadulako (22 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 2,1 miliar Rupiah)
- Universitas Negeri Makassar (21 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1,3 miliar Rupiah)
- Universitas Udayana (20 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 2,5 miliar Rupiah)
- Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan (16 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1,8 miliar Rupiah)
- Universitas Pendidikan Ganesha (16 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1,5 miliar Rupiah)
- Universitas Halu Oleo (15 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1,2 miliar Rupiah)
- Universitas Brawijaya (12 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1,3 miliar Rupiah)
- Universitas Jember (12 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 843,2 juta Rupiah)
- Universitas Muhammadiyah Magelang (12 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1 miliar Rupiah)
- Universitas Negeri Medan (12 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 805,3 juta Rupiah)
- Universitas Surabaya (12 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1,6 miliar Rupiah)
- Politeknik Negeri Jember (11 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 1 miliar Rupiah)
- Universitas Fajar (11 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 607 juta Rupiah)
- Universitas Lampung (11 judul pengabdian kepada masyarakat dengan total pendanaan mencapai 838,3 juta Rupiah)
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Sekretaris Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Prakoso, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Ocky Karna Radjasa serta para undangan dari kalangan media dan Kemenristek/BRIN.
Deputi Bidang Pengembangan Riset dan Pengembangan
serta
Biro Kerja Sama dan Komunikasi Publik Kemenristek/BRIN