Ada apa dengan Penelitian Ristekdikti Tahun 2017?

Sosialisasi Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat bersama Prof. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Direktur DRPM Kemenristekdikti, dan Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si Peneliti ahli Kemenristek.

APA SAJA ISI BUKU PANDUAN HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN EDISI XI

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mereformulasi pendanaan penelitian khususnya untuk dosen atau peneliti di perguruan tinggi menjadi dua skema.

GUBERNUR BENGKULU LANTIK KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 KETAHUN

PARWITOBIOTECH.COM (3/3) Kabar gembira bagi SMA/SMK seprovinsi Bengkulu pada hari ini seluruh kepala sekolahnya dilantik oleh Bapak Gubernur Provinsi Bengkulu Dr. Drs. H. Ridwan Mukti, M.H. di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu.

RISET YANG BERORIENTASI INVENSI DAN INOVASI

Paparan oleh RISET YANG BERORIENTASI INVENSI DAN INOVASI Prof. Moh. Nasir Kemenristekdikti Jakarta, 1 Maret 2017.

Workshop Peningkatan Sumber Daya Peneliti dan Pengabdi PT

Silahkan ikut Workshop dan Klinikal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di IBI Darmajaya Bandar Lampung tanggal 6-7 Maret 2017

Sabtu, 18 April 2020

RAPID TEST DAN SWAB TEST PADA COVID-19

Parwitobiotech.com (18/04). Dikutip dari laman kemenkes.go.id Pemerintah telah menentukan siapa saja yang diprioritaskan untuk dilakukan Rapid Test Corona atau Covid-19. Yang pertama adalah orang yang telah kontak dekat pasien positif baik yang dirawat di RS maupun yang mengisolasi diri di rumah, kedua adalah tenaga kesehatan (Nakes).

Petugas Medis di laboratorium dengan tabung darah untuk analisis saat pengambilan sampel Coronavirus di bawah mikroskop 
Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mencontohkan orang yang telah kontak dengan pasien positif adalah keluarga yang satu rumah dengan pasien atau bisa juga orang satu kantor dengan pasien.


Kemudian Rapid Test terhadap Nakes diprioritaskan mengingat mereka adalah orang yang sering kontak dekat dengan pasien. Rapid Test dilakukan menggunakan metode pemeriksaan antibody, bukan melakukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya.

''Metode Rapid Test digunakan sebenarnya untuk skrining terhadap adanya kasus positif di masyarakat. Oleh karena itu yang diperiksa pada Rapid Test ini adalah antibody nya yang ada di dalam darah, sehingga spesimen yang diambil adalah darah,'' kata dr. Achmad.

Sementara itu dibutuhkan 6 hingga 7 hari hingga terbentuk antibody untuk kemudian bisa diidentifikasi darahnya. Kalau hasilnya positif maka diyakini pasien sedang terinveksi Corona, tetapi kalau hasilnya negatif 2 kali pemeriksaan maka bisa diyakini pasien tidak terinveksi Corona, namun sangat mungkin bisa terinveksi.

''Meskipun pada hasil pemeriksaan pertama negatif maka kita akan tetap meminta pasien jaga jarak dengan orang lain supaya tidak ada proses penularan. Ini penting dan harus dilaksanakan bersama-sama. Yang hasilnya positif akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan antigen melalui pemeriksaan swab dan kemudian PCR,'' imbuhnya.

Diharapkan dengan dilakukannya Rapid Test dapat menjaring secara cepat keberadaan kasus positif.

Baca Berita ini juga : Cegah Covid-19   

Terkait pemeriksaan RAPID-TEST (dari berbagai sumber):

1) Rapid-test bukan diagnostik, tetapi sebagi screening/seleksi/pilah antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi karen ada keluhan klinis, resiko terpapar, dst. Walau bukan diagnostik, pemeriksaan ini sangat membantu dalam memutus mata rantai penularan;

2) Pemeriksaan diagnostik untuk Covid-19 adalah real time-PCR (RT-PCR) melalui swab/usapan tenggorok;

3) Hasil positif (+) pada rapid-test tidak serta-merta seseorang sebagai penderita Covid-19, mesti diikuti dengan RT-PCR. Ini penting untuk menghindari stigmatisasi ditengah masyarakat kepada yang RAPID-TEST (+);

4) Hasil negatif pada rapid test bukan berarti bebas Covid-19. Diulang kembali setelah 10 hari. Bila (-), bebas Covid-19. Bila (+) diikuti pemeriksaan RT-PCR.

5) Baik yang positif maupun yang negatif tetap prosedur isolasi/karantina diri, karen yang diperiksa adalah hanya mereka yang secara surveilans dianggap ada keterkaitan dengan Covid-19.

Baca Berita ini juga : Menyikapi Perkembangan Pandemi Covid-19 

Sekedar untuk panduan :

Jika
PCR (+)
Ig M (-)
Ig G (-)
Infeksi Baru mulai.
Infeksi biasanya hari ke 1-7.

Jika
PCR (+)
Ig M (+) 
Ig G (-) 
Berarti infeksi akut
Lagi menuju puncak infeksi .
Biasa nya hari ke 7-14.

Jika
PCR (+) 
Ig M (+) 
Ig G (+) 
Infeksi di puncak mulai menurun menuju sembuh
Biasanya hari ke
14-21.
Makanya isolasi 2 minggu.

Jika 
Pcr (+)
Ig M (-) 
Ig G (+)
Infeksi menuju sembuh
Biasanya hari ke 21-28.

Jika 
pcr (-)
Ig M (-) 
Ig G (+) 
Berarti infeksi lebih dr 1 bln dan menjadi sembuh 
Tdk menular.
Biasanya stl 1 bln terinfeksi.

Semoga bermanfaat.

(dari berbagai sumber)



Sinergitas Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Perguruan Tinggi dalam Menghadapi Covid-19

Parwitobiotech.com (18/04) Berdasarkan Surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 440/2622/SJ tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Daerah yang merupakan acuan atau pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melakukan pencegahan dan penanganan pandemic COVID-19 pada hari ini (Sabt, 18 April 2020) bertempat di Balai Raya Semarak Bengkulu, Pemerintah Provinsi mengundang seluruh Rektor, Ketua dan Direktur seluruh Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta se provinsi Bengkulu untuk bersama-sama bersinergi dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu.

Pembukaan Coffe Morning di Balai Raya Semarak Bengkulu
Baca Juga Berita Ini : Cegah Covid-19 

Dalam sambutannya, Gubernur mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi untuk bersama-sama  dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu. Sinergitas antara pemerintah dan Perguruan tinggi adalah suatu yang tidak bisa ditawar lagi demi memutuskan rantai penyebaran wabah virus corona, Tegasnya.

Gubernur juga penyampaikan bahwa kita memiliki visi dan misi yang sama dalam penangulangan dan pencegahan Covid-19 ini, lebih lanjut Rohidin menyampaikan  fungsi perguruan tinggi sangat strategis dalam rangka mengedukasi masyarakat secara umum dan secara khusus mahasiswa untuk pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini. Point terpenting adalah  sejak 30 maret 2020  Bengkulu sudah berstatus darurat, sehingga perlu adanya kebijakan rektor untuk biaya kuliah mahasiswa, banyak yang curhat dengan saya, bagaimana kebijakan para rektor”Jelas Rohidin.

Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se Provinsi Bengkulu

Masalah kebijakan yang dapat diambil oleh Perguruan tinggi terkait permintaan mahasiswa yang telah disampaikan gubernur tadi ditanggapi beragam oleh peserta. Yulfiperius yang merupakan Rektor UNIHAZ dan Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia wilayah II C Bengkulu yang hadir memberikan tanggapan terkait permintaan Gubernur Bengkulu tersebut.


“Kalau di Perguruan Tinggi Swasta, kami selama ini sudah memberikan keringanan untuk biaya kuliah dengan cara dicicil, namun untuk pemotongan saat ini mungkin belum dapat kami lakukan, karena kita tahu semua bahwa sumber keuangan terbesar universitas adalah uang kuliah mahasiswa, dan kami juga minta kepada gubernur untuk dapat mengambil kebijakan terkait biaya listrik saat ini. ” jelas Yulfiperius.



Suasana diruang Balai Raya Semarak Bengkulu
Baca Juga Berita Ini : Rapid Test dan Swab Test pada Covid-19

Kegiatan Coffe Morning ini diakhiri dengan memberikan kesimpulan oleh Gubernur Bengkulu diantaranya akan melakukan penyusunan struktur APBD Bengkulu untuk Perguruan Tinggi, Pembebasan biaya praktikum mahasiswa ke lembaga /badan milik pemerintah, Untuk Perguruan Tinggi Negeri akan mengikuti anjuran Pemerintah dan kebijakan pemerintah, dan untuk Perguruan tinggi swasta seutuhnya keputusan dan kebijakan deserahkan sepenuhnya llepada Yayasan atas dasar tanggung jawab, Pungkas Rohidin.

Jumat, 03 April 2020

Cegah Covid-19, RT 22 Kelurahan Lingkar Timur Lakukan Penyemprotan Desinfektan

Parwitobiotech.com (03/04) WHO menyatakan bahwa Covid-19 ini sebagai pandemic dunia. Virus ini pertama kali di ketahui berawal dari Kota Wuhan Cina sejak bulan Desember 2019. Kasus covid-19 didunia semakin meningkat begitu juga di Indonesia.

Persiapan Tim Terpadu RT 22 dalam pencegahan Covid-19

Penyemprotan cairan desinfektan sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan di hampir seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu dan penyemprotan dilakukan juga di RT 22 RW 07 Kelurahan Lingkar Timur Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu.


Penyemprotan cairan desinfektan kerumah warga

Dengan Kesiap siagaan Ketua RT 22 bapak Benny Karya Priyadi, SH bersama warga dalam pencegahan virus corona ini dilakukan penyemprotan yang kedua kalinya di seluruh rumah warga di lingkungan RT 22. Dengan menggunakan mobil bak terbuka, Tim Terpadu RT 22 yang di pimpin oleh Ketua RT ini keluar masuk gang di wilayah RT 22, Jumat (03/04/2020).  

Tim Terpadu RT 22

Penyemprotan di wilayah RT 22 dilakukan karena untuk pencegahan sebaran Covid-19 di wilayah Lingkar Timur khususnya RT 22. Dengan penyemprotan cairan desinfektan diharapkan warga bisa menjadi tenang dan nyaman sehingga tidak panik dengan virus ini,” jelas pak Benny (panggilan akrab warga RT 22).

Tim Melakukan penyemprotan menggunakan mobil bak terbuka


Sekertaris RT 22 bapak Ir. Erwan juga ikut dalam aksi penyemprotan mengatakan, warga boleh takut tetapi jangan panik dalam menghadapi virus ini. Penyemprotan sudah dilakukan dua kali di rumah-rumah warga imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, penyemprotan disinfektan hanya untuk mencegah penyebaran virus dari luar.  “Untuk itulah masyarakat tetap menjaga kesehatan dan pola hidup sehat dengan selalu cuci tangan,” pungkasnya.

Penyemprotan dilakukan di wilayah RT 22 dan sekitarnya

Salah satu warga RT 22 yang ikut dalam tim terpadu bapak Hery Maryadi, S.Pi., M.M mengaku, senang dengan perhatian dan tindakan yang dilakukan oleh Tim terpadu Siap Tanggap RT 22 yang peduli dalam pencegahan covid-19 dengan penyemprotan cairan desinfektan.  “Meski demikian warga tetap diminta menjaga kebersihan dan pola hidup sehat agar virus tidak mudah menyerang,” pungkasnya.

Berikut dokumentasi Tim Terpadu RT 22: