Ada apa dengan Penelitian Ristekdikti Tahun 2017?

Sosialisasi Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat bersama Prof. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Direktur DRPM Kemenristekdikti, dan Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si Peneliti ahli Kemenristek.

APA SAJA ISI BUKU PANDUAN HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN EDISI XI

Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mereformulasi pendanaan penelitian khususnya untuk dosen atau peneliti di perguruan tinggi menjadi dua skema.

GUBERNUR BENGKULU LANTIK KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1 KETAHUN

PARWITOBIOTECH.COM (3/3) Kabar gembira bagi SMA/SMK seprovinsi Bengkulu pada hari ini seluruh kepala sekolahnya dilantik oleh Bapak Gubernur Provinsi Bengkulu Dr. Drs. H. Ridwan Mukti, M.H. di Gedung Daerah Provinsi Bengkulu.

RISET YANG BERORIENTASI INVENSI DAN INOVASI

Paparan oleh RISET YANG BERORIENTASI INVENSI DAN INOVASI Prof. Moh. Nasir Kemenristekdikti Jakarta, 1 Maret 2017.

Workshop Peningkatan Sumber Daya Peneliti dan Pengabdi PT

Silahkan ikut Workshop dan Klinikal Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di IBI Darmajaya Bandar Lampung tanggal 6-7 Maret 2017

Minggu, 27 Oktober 2024

Plasa Maskeran Bermagnet SIOKE dalam Pembelajaran Berdiferensiasi SMPIT Generasi Rabbani Kota Bengkulu

Parwitobiotech.com-Bengkulu (26/10). Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Generasi Rabbani, yang berlokasi di Rawa Makmur, Kota Bengkulu, adalah lembaga pendidikan yang mengintegrasikan kurikulum nasional dengan nilai-nilai Islam. Meski berkembang pesat, fasilitas pendukung belajar di sekolah ini masih terbatas, termasuk ketiadaan laboratorium IPA yang memadai. Namun, sekolah terus berupaya memberikan pengalaman belajar yang optimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Ruang kelas di SMPIT Generasi Rabbani sudah cukup nyaman, dan tersedia fasilitas seperti perpustakaan serta area terbuka untuk kegiatan ekstrakurikuler, seperti olahraga dan pramuka. Walaupun laboratorium IPA belum tersedia, para guru di sini tetap berusaha menyampaikan konsep sains secara sederhana dan inovatif, sambil menunggu pengembangan fasilitas yang lebih lengkap di masa mendatang.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah belum optimalnya penerapan nilai-nilai Pelajar Pancasila di lingkungan sekolah. Nilai-nilai seperti gotong royong, kemandirian, dan kebhinekaan belum sepenuhnya terinternalisasi dalam keseharian siswa. Selain itu, potensi dan minat siswa masih kurang terfasilitasi dengan baik, terutama dalam bidang sains dan kreativitas, yang memerlukan sarana pendukung seperti laboratorium dan ruang kreatif.

Tingkat literasi siswa di SMPIT Generasi Rabbani juga masih perlu ditingkatkan, terlihat dari rendahnya minat baca dan terbatasnya akses terhadap bahan bacaan yang bervariasi dan menarik. Hal ini turut diperparah oleh kejenuhan siswa dalam proses belajar, yang mungkin disebabkan oleh metode pembelajaran yang monoton dan kurang inovatif.

Menanggapi berbagai tantangan tersebut, Herizal, S.Pd., Gr, seorang guru IPA di SMPIT Generasi Rabbani, merancang dan mengimplementasikan solusi inovatif untuk memfasilitasi pembelajaran yang menarik dan efektif. Media pembelajaran yang dikembangkan ini dinamai Plasa Maskeran Bermagnet SIOKE (Simulasi-Observasi-Kreasi).

siswi mengaplikasikan pembelajaran 

Plasa Maskeran Bermagnet SIOKE merupakan media pembelajaran yang bertujuan memudahkan siswa dalam memahami mekanisme sistem pencernaan manusia. Melalui metode simulasi, observasi, dan kreasi, siswa diajak untuk belajar secara aktif dan interaktif, sehingga materi yang disampaikan dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan.

Herizal berharap dengan penerapan media pembelajaran SIOKE ini, siswa tidak hanya dapat lebih memahami materi pelajaran IPA, tetapi juga lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Implementasi ini diharapkan menjadi salah satu praktik baik yang dapat menginspirasi pengembangan metode pembelajaran berbasis diferensiasi di SMPIT Generasi Rabbani, dan pada akhirnya mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Kota Bengkulu.

Saat menjelaskan Maskeran bermagnet SIOKE

Herizal menjelaskan bahwa Plasa Maskeran Bermagnet SIOKE (Simulasi-Observasi-Kreasi), adalah inovasi pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu siswa memahami konsep Mekanisme Sistem Pencernaan Makanan secara lebih mendalam. Menurut Herizal, media ini menggabungkan metode simulasi, observasi, dan kreasi yang bertujuan untuk membuat proses pembelajaran lebih interaktif dan praktis.

Ia menambahkan bahwa penggunaan pendekatan berbasis simulasi memungkinkan siswa untuk memvisualisasikan bagaimana sistem pencernaan bekerja dalam tubuh manusia, sehingga materi yang kompleks dapat lebih mudah dipahami. Melalui observasi langsung terhadap simulasi yang disajikan, siswa dapat melihat proses pencernaan dari mulai mulut hingga usus besar secara detail.

Herizal juga menekankan bahwa unsur kreasi dalam metode ini memberi kesempatan bagi siswa untuk terlibat aktif, misalnya dengan membuat model sederhana atau melakukan eksperimen terkait sistem pencernaan. “Dengan pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar secara pasif, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pembelajaran yang berfokus pada pengalaman,” ujar Herizal.



Lebih lanjut, Herizal berharap bahwa implementasi Plasa Maskeran Bermagnet SIOKE ini dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SMPIT Generasi Rabbani. "Kami berupaya agar siswa tidak hanya memahami materi, tetapi juga menemukan cara belajar yang menyenangkan dan efektif, sehingga mereka lebih antusias dalam mengeksplorasi sains," jelasnya.

Diskusi saat bersama pendamping

Herizal menyadari bahwa tantangan terbesar dalam mengimplementasikan media ini adalah keterbatasan fasilitas laboratorium IPA yang memadai di sekolah. Namun, ia tetap optimis bahwa media SIOKE ini dapat menjadi solusi sementara yang efektif dalam menyampaikan konsep-konsep penting secara sederhana dan inovatif, sambil menunggu pengembangan fasilitas yang lebih lengkap di masa mendatang. (red)